Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina, Tegaskan Dukungan pada Solusi Dua Negara
New York, detektifswasta.xyz – Di tengah Konferensi Internasional Tingkat Tinggi mengenai Implementasi Solusi Dua Negara, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir (Tata), secara eksplisit menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian di bawah mandat PBB demi mendukung perdamaian berkelanjutan di Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan Wamenlu Tata dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Menteri Luar Negeri Palestina Dr. Varsen Aghabekian, di sela-sela konferensi yang berlangsung di New York pada Selasa (30/7/2025).
“Presiden Prabowo telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan di bawah mandat PBB sebagai wujud komitmen Indonesia mendukung terwujudnya perdamaian berkelanjutan di Palestina,” tegas Tata.
Konsistensi Hukum Internasional dan Kritik terhadap Standar Ganda
Dalam pertemuan terpisah dengan Utusan Khusus Uni Eropa untuk Timur Tengah, Dubes Christophe Bigot, Indonesia menyoroti pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional secara konsisten dan menolak penerapan standar ganda dalam merespons krisis Palestina.
Kedua pihak juga menekankan bahwa gencatan senjata harus menjadi prioritas utama, demi memungkinkan akses bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza. Indonesia mendorong Uni Eropa dan negara-negara donor untuk memperkuat dukungan terhadap UNRWA, badan PBB yang selama ini menjadi ujung tombak bantuan bagi rakyat Palestina.
“Peran UNRWA sangat penting, bukan hanya sebagai tumpuan harapan, tetapi juga simbol kehadiran PBB di wilayah Palestina,” kata Wamenlu Tata.
Dorong Dukungan Politik Global terhadap Solusi Dua Negara
Pertemuan dengan Utusan Khusus Austria untuk KTT Palestina, Herbert Scheibner, menjadi momen strategis untuk mendorong kontribusi global terhadap pembangunan Palestina. Indonesia menekankan perlunya kerja sama dalam hal peningkatan kapasitas, dukungan ekonomi, dan penguatan institusi pemerintahan Palestina.
Lebih jauh, Wamenlu Tata juga menyoroti pentingnya pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara Eropa. Ia menyebut rencana pengakuan dari Inggris dan Prancis sebagai sinyal positif.
“Rencana pengakuan yang disampaikan Inggris dan Prancis diharapkan menjadi katalis bagi negara-negara Eropa lainnya,” ujarnya, sembari menekankan bahwa pengakuan politik internasional sangat penting untuk memperkuat posisi Palestina dalam forum global.
Seruan untuk Reformasi Sistem Multilateral
Dalam diskusi bersama Wakil Tetap Australia untuk PBB, Dubes James Larsen, Indonesia dan Australia mencermati kemunduran efektivitas sistem multilateral PBB, khususnya dalam menangani isu-isu besar seperti konflik Palestina.
Wamenlu Tata menilai bahwa dunia internasional membutuhkan solidaritas dan kerja sama yang lebih kuat untuk melakukan reformasi sistem multilateral.
“Reformasi PBB adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional. Ini penting agar PBB tetap relevan dan mampu menyelesaikan isu-isu krusial seperti Palestina,” tegasnya.
Konsistensi Diplomasi Kemanusiaan Indonesia
Langkah Indonesia dalam forum internasional ini sejalan dengan garis kebijakan luar negeri yang menempatkan isu Palestina sebagai prioritas diplomasi kemanusiaan. Dengan menggabungkan pendekatan politik, bantuan kemanusiaan, dan dukungan militer dalam bentuk pasukan perdamaian, Indonesia menunjukkan komitmen aktif, bukan hanya simbolik, dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Konferensi Tingkat Tinggi ini sendiri dihadiri oleh puluhan negara dan organisasi internasional yang berupaya memperkuat kembali inisiatif Solusi Dua Negara, yaitu kemerdekaan penuh bagi Palestina berdampingan secara damai dengan Israel berdasarkan batas wilayah sebelum 1967.
Langkah Indonesia ini diyakini akan menjadi contoh nyata bagi negara-negara berkembang lainnya untuk ikut serta berperan aktif dalam penyelesaian damai konflik global, khususnya yang menyangkut hak asasi dan kemanusiaan. (red)