Senator Eva Susanti Kunjungi Peternakan Banyuasin, Bawa Aspirasi Peternak ke Senayan!

oleh
Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hj. Eva Susanti, melakukan kunjungan kerja ke peternakan ayam petelur milik masyarakat di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin/ist

Eva Susanti Serap Aspirasi Peternak Ayam di Banyuasin, Dorong Negara Hadir Lebih Nyata

Banyuasin, detektifswasta.xyz – Di tengah gencarnya upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hj. Eva Susanti, kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap pelaku agribisnis lokal. Dalam agenda reses terbarunya, Senator asal Sumatera Selatan ini melakukan kunjungan kerja ke peternakan ayam petelur milik masyarakat di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, pada awal pekan ini.

Didampingi oleh Camat Talang Kelapa, Salinan, serta Kepala Desa setempat, kunjungan Eva Susanti bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari komitmennya menyerap langsung aspirasi peternak rakyat, sekaligus memastikan bahwa suara mereka tersampaikan di tingkat nasional.

Peternakan Rakyat, Tulang Punggung Ekonomi Pedesaan

Peternakan ayam petelur yang dikunjungi menjadi simbol geliat ekonomi desa berbasis sektor agribisnis unggas. Di lokasi, Eva berdialog langsung dengan para peternak yang sebagian besar merupakan masyarakat lokal, termasuk kelompok usaha kecil dan keluarga yang menggantungkan penghasilan dari beternak ayam petelur.

Dalam sesi diskusi terbuka, para peternak mengungkap sejumlah kendala krusial yang mereka hadapi, seperti :

  • Harga pakan ternak yang terus melonjak
  • Harga jual telur yang tidak stabil
  • Minimnya akses modal usaha
  • Keterbatasan dukungan teknologi dan pelatihan

Negara Harus Hadir, Bukan Sekadar Mengatur

Menanggapi keluhan para peternak, Eva Susanti menegaskan bahwa negara harus hadir secara lebih aktif dan berpihak. Menurutnya, usaha peternakan rakyat bukan hanya berkontribusi besar terhadap pasokan protein nasional, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi lokal.

“Peternakan seperti ini tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga menyangkut keberlangsungan ekonomi masyarakat desa. Oleh sebab itu, usaha semacam ini harus terus diberdayakan dan didukung secara serius,” ujar Eva kepada media.

Ia juga menekankan perlunya intervensi strategis dari pemerintah pusat berupa :

  • Akses permodalan dengan skema ringan
  • Subsidi pakan ternak untuk peternak kecil
  • Pendampingan teknis dan pelatihan manajemen
  • Pemanfaatan teknologi produksi berbasis digital

Dari Banyuasin ke Senayan : Aspirasi Dibawa ke Pusat

Sebagai wakil daerah di tingkat nasional, Senator Eva berjanji akan membawa langsung aspirasi tersebut ke Jakarta. Ia akan menyuarakan kebutuhan riil peternak dalam forum DPD RI untuk mendorong regulasi dan alokasi anggaran yang lebih adil dan berpihak.

“Saya akan membawa langsung aspirasi ini ke pusat. DPD RI harus jadi jembatan bagi peternak rakyat agar tidak tertinggal dalam pembangunan ekonomi,” tegasnya.

Apresiasi Semangat Peternak Lokal

Tak hanya menyerap aspirasi, Eva juga menyampaikan apresiasi atas semangat dan inisiatif masyarakat Desa Pangkalan Benteng yang secara mandiri mengembangkan usaha peternakan ayam petelur. Menurutnya, di tengah arus urbanisasi dan digitalisasi, keberanian untuk bertahan di sektor pertanian dan peternakan merupakan hal yang luar biasa.

“Ini bukti bahwa semangat agribisnis di pedesaan masih hidup. Kita tinggal menguatkannya dengan dukungan kebijakan dan fasilitasi,” tambahnya.

Tinjau Kandang Hingga Proses Panen

Kegiatan reses ini ditutup dengan peninjauan langsung ke area kandang ayam, melihat proses pemeliharaan ayam petelur, pengecekan sanitasi, hingga sistem pengemasan telur hasil panen harian. Eva juga memberikan catatan penting mengenai manajemen usaha peternakan yang profesional.

“Dengan manajemen yang baik dan dukungan dari semua pihak, saya yakin peternakan seperti ini dapat berkembang menjadi usaha yang mandiri dan berkelanjutan,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *