Aksi Nyata PWI Peduli Sumsel, Dari Donor Darah hingga Sunatan Massal : Bukti Nyata Wartawan untuk Rakyat
Palembang, detektifswasta.xyz – Tidak ada yang lebih indah dari kepedulian yang diwujudkan dengan tindakan nyata. Inilah yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan, melalui sayap sosialnya PWI Peduli Sumsel, dalam menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kota Palembang ke-1342. Alih-alih hanya merayakan dengan seremoni, mereka menggelar dua kegiatan sosial utama, yakni : donor darah dan sunatan massal yang langsung menyentuh hati masyarakat.
Suasana Rumah Dinas Wali Kota Palembang di Jalan Tasik pagi itu terasa berbeda. Puluhan warga, kebanyakan mengenakan pakaian santai dan membawa identitas diri, berdatangan untuk satu tujuan mulia, mendonorkan darah mereka. Tidak jauh berbeda, di RSUD Gandus Palembang, suara tangis anak-anak bercampur gelak tawa mengiringi proses sunatan massal yang berlangsung penuh kekeluargaan. Kamis, 10 Juli 2025.
Kegiatan ini bukan semata simbolik. 115 orang mendonorkan darahnya, sementara sekitar 100 anak-anak dari berbagai penjuru Palembang mengikuti sunatan massal gratis.
Wartawan Bukan Sekadar Penulis, Tapi Penggerak Sosial
Ketua PWI Sumsel, Kurnaidi, ST, menegaskan bahwa kegiatan sosial ini adalah bagian dari panggilan nurani organisasi wartawan. Didampingi oleh Ketua PWI Peduli Sumsel Rofei Husein dan Koordinator Sunatan Massal Amru Salam, STHi, ia menyatakan bahwa jurnalis tidak hanya hadir lewat berita, tetapi juga lewat aksi nyata.
“Sebagai organisasi wartawan, PWI Sumsel ingin ikut berkontribusi langsung kepada masyarakat. HUT Kota Palembang ini menjadi momentum untuk membangun kepekaan sosial,” ujar Kurnaidi.
Menurutnya, ke depan, PWI Peduli Sumsel akan rutin mengadakan kegiatan sosial yang manfaatnya bisa dirasakan lebih luas, bahkan di daerah-daerah yang masih minim akses layanan kesehatan.
Suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama Dinas Kesehatan Kota Palembang dan jaringan layanan kesehatan yang ada. Untuk sunatan massal, tercatat 26 tenaga medis dari Dinkes Palembang, 45 tenaga dari puskesmas, serta 34 petugas medis dari RSUD Gandus diterjunkan demi memastikan proses berjalan aman, steril, dan nyaman bagi peserta.
Direktur RSUD Gandus, dr Pemi Welrado, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kegiatan ini. Baginya, sinergi antara PWI dan layanan kesehatan adalah bentuk nyata gotong royong modern.
“Kegiatan ini luar biasa. Tidak hanya membantu masyarakat, tapi juga meringankan beban mereka, terutama saat libur panjang sekolah,” ungkap dr Pemi.
Ia bahkan berharap, kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan saat momentum besar seperti HUT Kota, tetapi bisa menjadi agenda rutin, misalnya setiap tiga atau empat bulan sekali.
“Sunatan massal seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi untuk keluarga prasejahtera. RSUD Gandus siap bersinergi kapan pun,” lanjutnya.
Sementara itu, di ruang tindakan sunatan massal RSUD Gandus, tampak sejumlah bocah duduk di kursi sambil menggenggam tangan orang tua mereka. Beberapa anak sempat menangis, namun tangisan itu segera berubah menjadi senyuman usai mendapatkan bingkisan dan hadiah kecil dari panitia.
“Tadi nangis, sekarang udah senyum,” kata seorang ibu sambil membelai rambut anaknya yang baru saja selesai disunat.
HUT Kota Palembang tahun ini menjadi lebih bermakna bukan karena kembang api atau pesta mewah, melainkan karena donor darah yang menyelamatkan nyawa, dan senyuman anak-anak yang baru disunat dengan penuh harapan. (ws)