Warga di Lubuklinggau Berharap Pembangunan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Dapatkan Untung Besar

oleh
Detektifswasta.xyz

Lubuklinggau,- Warga di Kota Lubuklinggau, berharap ganti untung lahan pembangunan Tol Lubuklinggau-Bengkulu dapat pergantian besar, sehingga masyarakat yang lahannya terkena dampak pembangunan bisa mensejahterakan mereka nantinya.

Seperti baru-baru ini heboh dirasakan warga di Tuban Jawa Timur yang mendadak kaya karena ganti untung.

Lurah Kelurahan Jukung Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Enceng Jumat mengatakan, saat iniwarga yang tekena pembangunan tol sangat berharap akan mendapat ganti rugi besar.

“Dengan ganti rugi itu masyarakat akan diuntungkan bahkan sangat berharap bisa mensejahterakan mereka (masyarakat),” ungkapnya pada wartawan, Jumat (19/11/2021).

Harapan warga beberapa waktu lalu saat mendengar adanya pengerjaan lahan tol bisa diganti rugi dengan harga berlipat ganda bahkan mencapai ratusan juta.

“Dengan ganti rugi ini harapnnya mereka akan dapat lebih, mungkin selama ini satu hektare hanya Rp 50 juta, bisa menjadi ratusan juta, sejauh ini animo masyarakat sangat setuju, tinggal teknisnya nanti bagaimana dilapangan,” ujarnya.

Enceng menyebutkan, sejauh ini baru 15 orang di wilayah Kelurahan Jukung yang melapor ke kantor kelurahan untuk meminta surat dokumen pengantar penerbitan sertifikat di BPN Lubuklinggau.

Hanya saja, sampai dengan saat ini pihak kelurahan masih menunggu, setelah mendapat sosialisasi tahap pertama dari pihak Hutama Karya (HK) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau belum ada tindak lanjut lagi.

“Dulu itu awal kita mendapat informasi lokasi lahan yang akan digunakan. Sampai saat ini kami selaku pihak kelurahan dan kecamatan belum ada konfirmasi lebih lanjut kapan pelaksanaan akan dimulai,” ungkapnya.

Enceng mengatakan, sebagaimana biasanya apabila ada rencana pembebasan lahan, pihak kelurahan pasti ada pemberitahuan dari pihak kecamatan untuk meminta membantu memproses lahan yang akan digusur.

“Sekarang kami posisi menunggu, malahan kami dapat informasi dari media akan segera pembebasan lahan di tahun 2021 ini, tapi sebagai Lurah saya belum dapat informasi lebih lanjutnya,” ujarnya.

Enceng mengungkapkan, untuk wilayah Jukung sebagaimana sosialisasi tahap awal akan dilalui tol sepanjang 7 Km dengan memakan lahan mencapai 70 hektare dari 12 Km tol yang masuk wilayah Lubuklinggau.

“Untuk titik lokasinya kami dapat peta lama, untuk terbaru belum ada, saat ini kami masih menunggu, karena dari pihak HK sempat melarang supaya tidak ada polemik, karena masih ada perubahan, karena saat itu masih dalam kajian dari HK,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Lubuklinggau, Acmat Asril Asri mengungkapkan pihak Pemkot dan HK bersama pihak Kementerian telah melakukan pertemuan membahas masalah ganti rugi lahan.

“Hasilnya sudah ada surat pendelegasian dari Gubernur Sumsel kepada wali kota dan bupati untuk menyerahkan dokumen penetapan lokasi (penlok),” ungkap Asril waktu itu.

Asril menjelaskan, keterlambatan kemarin bukannya karena ada masalah penolakan dilapangan, namun, lebih kepada penyelesaian dokumen penlok dari konsultan yang membutuhkan waktu yang agak lama.

“Jadi keterlambatan ini lebih kepada penyelesaian dokumen, mulai dokumen penlok, dokumen bidang itu sangat tebal sehingga butuh waktu. Alhamdulillah hasilnya tidak berubah dari trase rencana awal, sekarang dalam waktu dekat akan dibentuk tim pembebasan lahan,” ujarnya.

Asril menyebutkan, berdasarkan dokumen penlok itu trase yang melewati Kota Lubuklinggau untuk jalannya mencapai 12,3 Km dan untuk exit tolnya 3,5 Km. Jadi kurang lebih Lubuklinggau dapat 15,8 Km dengan total lahan yang akan dibebaskan mencapai 120 Hektare.

“Untuk PPK sendiri kedepannya langsung diambil alih oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan tahun ini langsung pembebasan lahan, karena memang ditargetkan rampung tahun 2021 ini,” ungkapnya.

Asril menyampaikan proses pengerjaannya kedepan akan dilakukan secara berkesinambungan dengan proses kontruksi secara pararel. Dalam artian tidak menunggu pembebasan lahan selesai baru konstruksi berlan.

“Tapi artian terus jalan, misalkan papat sekian kilo langsung konstruksi, sistemnya berkesinambungan. Kita dari pemerintah juga diminta membentuk tim untuk membantu proses penyelesaian pembebasan lahan,” ujarnya.

Menurutnya bila tidak ada halangan dan rintangan tahun 2023 mendatang tol yang memanjang dari Bengkulu sampai Lubuklinggau hingga ke Muara Enim ini sudah bisa tersambung.

“Jadi nanti diperkirakan Linggau Palembang bisa ditempuh tembus 3-5 Jam, sedangkan Lubuklinggau ke Bengkulu hanya 1-2 jam,” ungkapnya. (Ril/el)