Eva Susanti Bawa Semangat dan Dana Segar ke Tangan Pemuda Tani Gandus

oleh
Senator DPD RI asal Sumatera Selatan, Hj. Eva Susanti, menyapa generasi muda petani di Kelurahan Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang/ist

Eva Susanti Bantu Petani Milenial Gandus : “Bertani Itu Keren, dan Kami Siap Dampingi!”

Palembang, detektifswasta.xyz – Dalam suasana akrab dan penuh harapan, Senator DPD RI asal Sumatera Selatan, Hj. Eva Susanti, menyapa generasi muda petani di Kelurahan Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang. Kunjungan kerja ini menjadi momen istimewa bagi Kelompok Tani Milenial yang tak hanya mendapat suntikan semangat, tapi juga dukungan konkret berupa tambahan modal usaha.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda reses Hj. Eva Susanti, yang konsisten mengawal isu ketahanan pangan dan pemberdayaan petani muda di tingkat nasional. Dihadiri Camat Gandus, Lurah Pulo Kerto, serta para pemuda tani yang menjadi penerima manfaat, acara ini menyuguhkan pesan kuat : pertanian milenial adalah masa depan Indonesia.

Bukan Sekadar Bantuan, Tapi Pendampingan Nyata

Di hadapan para peserta, Eva menegaskan bahwa perhatian pada generasi muda di sektor pertanian bukanlah hal remeh. Menurutnya, regenerasi petani harus menjadi agenda strategis negara. Ia menyebut petani milenial sebagai ujung tombak ketahanan pangan Indonesia.

“Kelompok tani milenial ini adalah harapan bangsa. Kita harus hadir untuk mendampingi mereka, bukan hanya dengan semangat, tapi juga dengan akses nyata seperti bantuan modal, pelatihan keterampilan, dan teknologi pertanian modern,” ujar Eva penuh keyakinan.

Ia meyakini, jika diberi peluang dan fasilitas, pemuda tani bisa menjadi kekuatan ekonomi desa yang luar biasa. Bantuan modal yang diberikan kali ini diharapkan mampu memperluas skala usaha, membeli bibit unggul, hingga mengembangkan sistem pengemasan dan pemasaran hasil tani secara mandiri.

Teknologi dan Inovasi Jadi Kunci Masa Depan Pertanian

Senator Eva juga menyinggung pentingnya inovasi di tengah tantangan zaman. Pertanian konvensional, menurutnya, tidak lagi cukup untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin kompleks.

“Kita tak bisa lagi mengandalkan cara lama sepenuhnya. Anak-anak muda di sektor ini harus kita bekali agar bisa bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional, bahkan ekspor,” tegasnya.

Ia mendorong penggunaan teknologi digital seperti aplikasi pemasaran hasil tani, sistem irigasi otomatis, hingga pemanfaatan data untuk analisis pertumbuhan tanaman dan efisiensi produksi. Menurut Eva, pertanian modern adalah dunia yang sangat menarik jika didukung dengan pendekatan kekinian.

Membawa Aspirasi Tani ke Senayan

Langkah Eva tak berhenti pada pemberian bantuan. Ia menegaskan bahwa setiap masukan dari lapangan akan dibawanya ke Jakarta sebagai bahan advokasi di Senayan.

“Insya Allah, masukan-masukan dari lapangan akan saya bawa ke Jakarta. Ini akan jadi bahan perjuangan kita bersama di DPD RI untuk mendorong regulasi dan anggaran yang berpihak kepada petani muda,” kata Eva.

Komitmen ini mendapat sambutan hangat dari para petani muda yang hadir. Mereka merasa tak lagi berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan bertani di tengah era digital.

Petani Milenial, Pahlawan Masa Depan

Di akhir sambutannya, Eva memberikan pesan motivasi yang menyentuh hati. Ia ingin mengubah persepsi lama tentang petani sebagai profesi yang ketinggalan zaman.

“Kalau dulu bertani itu dianggap pekerjaan kuno, hari ini harus kita ubah citranya. Bertani itu keren, dan petani muda adalah pahlawan masa depan,” pungkasnya.

Eva berharap, dengan langkah nyata seperti ini, lebih banyak anak muda terinspirasi untuk menekuni dunia pertanian. Ia optimistis, jika sektor pertanian diisi oleh generasi muda yang inovatif dan didukung penuh oleh negara, maka ketahanan pangan nasional akan semakin kokoh. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *