Detektifswasta.xyz
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati indikator perbaikan data perekonomian global dan domestik untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi. Hal ini didukung pelaksanaan vaksinasi sebagai game changer dan stimulus yang dikeluarkan OJK, pemerintah, dan Bank Indonesia (BI).
Dalam asesmen Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) April 2021, OJK menilai bahwa perekonomian global dan domestik mulai menunjukkan perbaikan. Berbagai indikator seperti aktivitas industri manufaktur, perekonomian rumah tangga, dan penjualan retail semakin ekspansif.
“Neraca perdagangan Maret juga tercatat surplus USD1,56 miliar melanjutkan kinerja positif 10 bulan terakhir. Sementara, laju impor tumbuh 25,7 persen (mtm) seiring kenaikan aktivitas industri manufaktur,” ungkap siaran pers RDKB tersebut, Kamis, 29 April 2021.
Stimulus Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), Aset Tertimbang Menurut Risiko, dan Loan To Value (LTV) untuk kendaraan bermotor dan properti yang dikeluarkan pemerintah, OJK, dan bank sentral berhasil mendongkrak laju penjualan mobil pada Maret menjadi 84,9 ribu atau tumbuh 73 persen (mtm).
“Kenaikan juga terlihat pada pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), premi asuransi kendaraan bermotor, dan properti,” papar OJK.
OJK sebelumnya sudah meminta industri perbankan untuk meningkatkan implementasi kebijakan stimulus lanjutan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 48/2020 melalui Surat Edaran Nomor: S-19/D.03/2021 tertanggal 29 Maret 2021 untuk memberikan penjelasan dan penegasan kepada perbankan dalam melakukan restrukturisasi kredit.
Di sisi lain, OJK mencatat laju suku bunga kredit terus mengalami penurunan. Suku bunga kredit sektor konsumsi turun dari 10,95 persen (Desember 2020) menjadi 10,90 pada Maret 2021.
“Pada posisi yang sama, kredit modal kerja turun dari 9,27 persen menjadi 9,12 persen. Kredit investasi turun dari 8,83 persen menjadi 8,73 persen,” jelas OJK.
Sejalan dengan perkembangan positif tersebut pasar keuangan global termasuk Indonesia mengalami penguatan di April 2021. Hingga 23 April 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat sebesar 0,5 persen (mtd) ke level 6016,86.
“Pasar SBN (Surat Berharga Negara) juga terpantau menguat dengan rerata yield SBN turun sebesar 20,2 bps di seluruh tenor,” pungkas OJK. (Ril/el)