Ternyata Ini Alasan, Proyek Jalan Tol di Indonesia Tak Diminati Investor Asing

oleh
Detektifswasta.xyz

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengajak kepada para investor asing khususnya yang berasal dari timur tengah untuk investasi pada proyek jalan tol. Mengingat, masih sangat jarang investor jalan tol yang berasal dari timur tengah.

Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Mahbullah Nurdin mengatakan, ada beberapa alasan mengapa investor asing termasuk dari timur tengah enggan untuk investasi pada proyek jalan tol. Salah satunya adalah karena sifat investasinya yang jangka panjang sehingga pengembalian modalnya lebih lama.

“Jalan tol ini kan investasi jangka panjang. Sampai saat ini investor asing belum ada yang minat (pada proyek jalan tol),” ujarnya saat dikutip dadi MNC Portal Indonesia, Selasa (13/4/2021).

Menurut Nurdin, pihak asing yang pernah ikut tender adalah dari Malaysia saja yakni pada proyek jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Itupun setelah jalan tol tersebut beroperasi, dijual kepada PT Lintas Marga Sedaya atau Astra Tol Cipali.“Asing yang ikjt tender jalan tol cuma dari Malaysia di Cipali dan sekarang sudah dijual. Astra pemiliknya,” jelasnya.

Sementara itu sebelumnya Kepala BPJT Danang Parikesit menunggu para investor yang berasal dari timur tengah untuk berinvestasi di proyek jalan tol. Harapan ini muncul setelah dilakukannya perubahan nama jalan tol layang Jakarta – Cikampek II atau Jakarta – Cikampek II Elevated menjadi Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Menurut Danang, saat ini masih belum banyak investor dari timur tengah yang masuk ke proyek jalan tol. Oleh karena itu, dengan adanya perubahan nama ini diharapkan semakin banyak investor dari Timur Tengah yang berminat untuk menanamkan modalnya di proyek Jalan Tol.

“Kalau boleh bicara harapan, di sektor jasa jalan tol ini investor-investor dari Timur Tengah ini kan belum banyak yang masuk. Harapan kita dengan adanya jalan tol layang MBZ ini cukup banyak investor Timur Tengah yang menaruh minatnya untuk investasi di jalan tol Indonesia,” jelas Danang. (Ril/el)