Menteri Keuangan Indonesia Sampaikan Kabar Buruk Bagi Rakyat

oleh
Detektifswasta.xyz

Pandemi Covid-19 benar-benar memberi pukulan telak bagi perekonomian nasional. Buntut dari anjloknya ekonomi, di masa pandemi muncul tambahan 2,67 juta pengangguran.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dari jumlah pengangguran sebelumnya 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta orang atau naik dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen. “Kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat Covid-19 adalah 2,67 persen orang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Senin 23 November 2020.

Mengutip dari Antara, dari Agustus 2019 sampai Agustus 2020 terdapat tambahan angkatan kerja baru 2,36 juta. Lapangan kerja pun turun akibat pandemi Covid-19 sebesar 0,31 juta.

Rinciannya, dari 29,12 juta angkatan kerja terdampak Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran; 0,7 juta orang bukan angkatan kerja; 1,77 juta orang sementara tidak bekerja; dan 24 juta orang bekerja dengan jam lebih rendah. “Ini sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita selesikan,” sambung Sri Mulyani.

Jumlah pengangguran yang bertambah, kata dia, sebenarnya berdampak pada berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya mencapai 10,69 persen. Tetapi, lanjut Menkeu, dengan adanya program bantuan sosial (bansos), maka dampaknya berkurang menjadi 9,69 persen.

Dampak dari pengangguran yang bertambah, Sri Mulyani mengatakan, banyak orang yang kini bekerja di sektor informal. Sehingga, pekerja informal saat ini jumlahnya naik dari 55,8 persen menjadi 60,4 persen.