Paru Berdarah Hingga Lapis Retina Lepas, Insiden Perusakan Polsek Ciracas

oleh
oleh
detektifswasta.xyz – Indonesia

Jakarta, – Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto menemukan gotri di dalam tubuh, logam di bawah mata, hingga pendarahan paru-paru pada korban insiden perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, yang dilakukan oleh anggota tentara, 29 Agustus.

Kepala RSPAD Letjen TNI Bambang Tri Hasto menyebut ketiga korban yang dirawat pihaknya adalah M, P, dan salah satu personel Polri berpangkat Bripda.

Ia mengungkapkan bahwa dokter menemukan dua logam kecil atau gotri pada pasien M saat pemeriksaan menyeluruh. M sudah menjalani operasi dan kondisinya sudah stabil.

“M yang kita rawat mulai tanggal 31 Agustus. Pasien ini kami terima sudah dioperasi di Rumah Sakit Polri, waktu itu ditemukan dua gotri di tubuhnya,” kata Bambang dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

“Luka operasinya baik dan kita tinggal menunggu, tinggal melaksanakan perawatan luka dan menunggu pengangkatan jahitan pada hari ketujuh setelah operasi,” imbuh dia.

Bambang juga mengaku menemukan dua logam di bagian ethmoid (tulang di tengkorak antara rongga hidung dan otak) di bawah mata kanan pasien P. Logam tersebut, katanya, membuat lapisan retina mata P lepas. Ia memastikan pasien P sudah menjalani operasi pemulihan retina matanya.

“Jadi namanya vitrektomi (operasi retina), jadi ditempelkan lagi. Ada kerusakan di makulanya, kemudian juga didapatkan pendarahan di area toroid maupun retinanya. Setelah dilakukan vitrektomi, pasien dilaser kemudian dilakukan tamponade,” jelasnya.

Sementara, pasien ketiga yang merupakan seorang polisi berpangkat Bripda mengalami pendarahan di paru-paru. Awalnya, kata Bambang, Bripda itu mengalami pecah pembuluh darah di paha kanan dan menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Setelah itu, dia dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto pada 1 September 2020. Sebab, saturasi oksigennya menurun jadi 70 persen. Setelah diperiksa, Bripda itu ditemukan mengalami pendarahan di saluran paru-parunya.

“Hasil dari bronkoskopi, didapatkan pendarahan di saluran paru bagian atas, yang menutup saluran napas, sehingga foto (rontgen)-nya berkabut seolah tidak berkembang,” ujar Bambang.

Kondisi tersebut membuat RSPAD melakukan tindakan medis lanjutan dengan membersihkan saluran pernafasan Bripka Polri tersebut. Bambang memastikan bahwa kondisinya kini berangsur membaik.

“Setelah dilakukan bronkoskopi dan pembersihan saluran nafas, pagi ini saturasi 95/99 persen. Artinya, kondisi kualitas pernapasan membaik,” kata dia.

Terpisah, Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD Letjen TNI Dodik Wijanarko mengakui beberapa oknum TNI itu pada saat bergerak dari Jalan Arundina, Jakarta, menuju Polsek Ciracas melakukan sejumlah perusakan dan penganiayaan serta penembakan dengan pistol air softgun.

“Ada juga perusakan kaca SPBU, perusakan kaca showroom mobil, penganiayaan terhadap masyarakat, perampasan, dan perusakan handphone, dan penembakan menggunakan pistol air softgun,” kata dia, dalam konferensi pers di Mapuspom TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan ada 16 warga sipil jadi korban dengan 82 unit kendaraan mengalami kerusakan dalam insiden itu.

“Tentang jumlah pengaduan, korban penganiayaan sampai saat ini ada 16 orang, kemudian kerusakan materiil 83 unit,” kata dia.

Dari total 16 korban itu, sembilan orang di antaranya mengalami kerugian materiil dan juga penganiayaan fisik.

“Jadi ada yang motornya dirusak dan kemudian orangnya pun dipukul,” kata Dudung.

Ganti Rugi

Dudung juga mencatat sudah ada 90 orang yang berhak mendapatkan ganti rugi berdasarkan data per 2 September 2020. Ia mengklaim sebanyak 79 korban sudah mendapat ganti rugi.

“Ini totalnya sekitar Rp 305.786.000. Yang belum terbayar ini ada 11 orang sekitar Rp 82.000.000,” kata dia.

Polsek Ciracas, Jakarta Timur diserang oleh sekitar 100 orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari lalu.

Penyerangan itu bermula dari kabar hoaks prajurit TNI yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) bernama Prada Muharman Ilham (MI) mengaku dikeroyok.

Setelah ditelusuri, ternyata Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan tidak mengalami pengeroyokan yang memicu penyerangan tersebut. Prada MI mengalami kecelakaan tunggal akibat tidak konsentrasi dan tidak dapat mengendalikan motornya saat akan menyalip motor yang ada di depannya. (sumber: CNN)