Detektifswasta.xyz
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan akan bahaya krisis pangan yang mungkin terjadi di masa pandemi ini. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga sebelumnya telah memperingatkan akan potensi terjadinya krisis pangan.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021 pada Senin, 11 Januari 2021.
“Kita tahu FAO, memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan,” ujar Jokowi mengutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi pun mengingatkan jajarannya agar berhati-hati akan krisis pangan tersebut. Hal itu karena saat ini, masyarakat tengah dibatasi aktivitasnya dan distribusi barang antara negara pun ikut menjadi terkendala.
“Hati-hati mengenai ini, hati-hati, akibat pembatasan mobilitas warga dan bahkan distribusi barang antar negara, (sehingga) distribusi pangan dunia menjadi terkendala,” lanjut Jokowi.
Jokowi pun memberi contoh akibat dari adanya pembatasan warga dan juga distribusi barang antar negara.
Yaitu terjadinya kelangkaan dan juga kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tempe dan tahu.“Urusan yang berkaitan tahu dan tempe, kedelai, menjadi masalah juga karena tadi yang saya sampaikan,” kata Jokowi.
Diketahui sebelumnya, pada awal januari 2021 terjadi kelangkaan tahu dan tempe. Hal itu karena langkanya kedelai yang merupakan bahan baku utamanya.
Selain itu, harga kedelai pun menjadi naik hargannya dan berimbas juga pada harga jual tahu dan tempe.
Bahkan akibat hal itu , para produsen tahu dan tempe melakukan aksi mogok beberapa hari sebagai bentuk protes pada pemerintah akan kelangkaan dan kenaikan harga kedelai. (Ril/el)