Sumatera Selatan Masuk Peringkat 10 Kemiskinan Tertinggi di Indonesia

oleh
Detektifswasta.xyz

Palembang,- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali mengeluarkan data terbaru penduduk miskin di Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan masuk daftar dalam 10 provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data kemiskinan-nya dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September 2020 lalu, yaitu sebesar 12,98 persen. Bahkan angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan nasional yaitu sebesar 10,19 persen.

Berikut 10 Provinsi dengan Persentase Penduduk Miskin Tertinggi:

1. Papua 26,8%
2. Papua Barat 21,7%
3. Nusa Tenggara Timur 21,21%
4. Maluku 17,99%
5. Gorontalo 15,59%
6. Aceh 15,43%
7. Bengkulu 15,30%
8. Nusa Tenggara Barat 14,23%
9. Sulawesi Tengah 13,06%
10. Sumatera Selatan 12,56%

Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan melalui rilisnya, persentase tersebut naik 0,32 persen poin dibandingkan data pada bulan Maret 2020 yaitu sebesar 12,66 persen. Juga naik sebesar 0,42 persen dibanding dengan data pada bulan September 2019 lalu sebesar 12,56 persen.

“Jumlah penduduk miskin pada bulan September 2020 yaitu sebesar 1.119,65 ribu orang atau naik 38,07 ribu orang dari bulan Maret 2020 sebesar 1.081,58 ribu orang,” ujarnya, Selasa (16/2/2021).

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kemiskinan di Sumsel antara lain, pertumbuhan ekonomi di Sumsel pada Triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar 1,40 persen. Selain itu juga laju inflasi umum tercatat -0,43 persen.

Tidak hanya itu, terjadi penurunan upah buruh tani dari Rp.1,585 juta per bulan, menjadi Rp.1,507 juta per bulan pada Agustus 2020.

“Beberapa faktor lainnya seperti perubahan harga eceran komoditas pokok dan tingkat pengangguran terbuka yang ikut naik akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Endang menambahkan tercatat ada sekitar 597,88 ribu Penduduk Usia Kerja Terdampak Covid-19. Mulai dari menjadi pengangguran, tidak lagi menjadi angkatan kerja dan sementara tidak bekerja.

“Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan” ujarnya.

Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 2,143 pada September 2019 menjadi 2,261 pada September 2020 atau naik 0,118 poin, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan juga naik dari 0,522 pada September 2019 menjadi 0,627 pada September 2020 atau naik 0,105 poin.

“Faktor-faktor tersebut yang menunjukkan kondisi yang tidak menguntungkan, terutama bagi orang yang berada di golongan bawah, dengan hidup di bawah garis kemiskinan,” ujarnya. (Ril/el)