Detektifswasta.xyz
Palembang,- Sejak beberapa hari terakhir, suhu udara di Palembang tercatat berada di angka 33 derajat. Hawa panas bahkan terasa hingga malam hari. Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, mengatakan suhu panas sebagian besar disebabkan oleh proses radiasi dan penguapan di permukaan bumi.
Hal ini karena uap air dari proses penguapan tersebut tanpa disadari membuat masyarakat seperti merasa gerah atau panas. “Tapi, memang hal itu membuat ada kenaikan suhu udara,” katanya, kemarin, Jumat (5/3/2021).
Sinta menyebut, musim kemarau secara umum Sumsel baru akan terjadi sekitar bulan Juni hingga Juli 2021. “Jadi, saat ini kita masih musim hujan” tambahnya.
Puncak musim hujan di wilayah Sumsel di tahun ini tidak sama periodenya untuk masing-masing daerah. Prakiraan puncak hujan di pada Januari lalu terjadi di wilayah Barat Sumsel seperti Musi Rawas, Lubuklinggau, Lahat, Empat Lawang, Pagaralam, sebagian OKU Selatan, Muaraenim, OKU, PALI dan Musi Banyuasin bagian Barat.
Sementara, sebagian yang lain lagi di wilayah timur diprakirakan puncak hujan di bulan Maret 2021. Namun, semua wilayah diimbau tetap dalam kewaspadaan bencana.
“Hal ini karena hampir semua wilayah puncak hujannya di hulu Sumsel yang bisa saja menyebabkan luapan sungai di hilirnya,” ujar Sinta. (Ril/el)