Detektifswasta.xyz
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komitmen investasi dari Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) MAEDA Tadashi untuk pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
“JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar US$4 miliar (atau setara Rp57 triliun, red), dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan The US International Development Finance Corporation (DFC), yaitu lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat,” kata Luhut pada pertemuan di Tokyo, Jepang, Jumat (04/12/20).
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. menyatakan, JBIC akan menjadi salah satu lembaga keuangan yang berpartisipasi dalam master fund SWF Indonesia, mengutip dari RRI.co.id
“(Atau, red) Nusantara Investment Authority (NIA). Dukungan dari JBIC dan Pemerintah Jepang tentunya akan memperkuat ikatan kerja sama strategis Indonesia–Jepang, dan semakin menarik sektor swasta Jepang lainnya berinvestasi di Indonesia,” kata Heri.
Dia juga mengatakan, komitmen yang disampaikan oleh Gubernur JBIC tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis dan harapannya investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal pertama 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur SWF Indonesia akan selesai pada pertengahan Desember ini.
“Dan tentunya PP tersebut. Tentunya, akan semakin percepat pembentukan lembaga dana abadi Indonesia,” kata Erick.
Luhut dan Erick dijadwalkan akan langsung bertolak ke Abu Dhabi dan Saudi Arabia, pada Sabtu (05/12/2020) besok, untuk menjajaki dukungan pembentukan NIA kepada pihak pihak terkait lainnya.
Sedangkan di Tokyo, Menko Luhut didamping Menteri BUMN Erick Thohir, dan Duta Besar RI Heri Akhmadi melanjutkan lawatan dengan melakukan pertemuan maraton dengan Gubernur JBIC hari ini.
Dia menyebut, tidak kurang dari 20 investor potensial Jepang lainnya di bidang finance dan energi bakal bergabung. (Ril/el)