Detektifswasta.xyz
Kesuksesan gelombang pertama vaksinasi di Indonesia, dipercaya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menekan angka kematian akibat COVID-19.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) dr. Syahrizal Syarif menegaskan jika vaksinas tahap satu bisa dicapai, akan memberikan tingkat kepercayaan masyarakat memang pemerintah mampu melakukan vaksinasi massal dengan baik.
Pemerintah telah menetapkan, vaksinasi gelombang pertama akan dilakukan terhadap tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik serta orang lanjut usia atau lansia. Gelombang pertama vaksinasi akan dilakukan dalam periode Januari-April 2021 terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas pelayanan publik, dan 21,5 juta lansia. Gelombang kedua akan dilakukan pada April-Maret 2021.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan setidaknya butuh 3,5 tahun untuk dapat melakukan vaksinasi 181 juta penduduk Indonesia dan mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Syahrizal menekankan, pemberian vaksin kepada kelompok yang tepat untuk angka penularan dan kematian, terutama terhadap tenaga kesehatan yang harus berjuang sebagai benteng terakhir penanganan COVID-19.
“Tahap satu itu bisa dicapai dengan tenaga kesehatan, pekerja publik dan lansia, itu akan memberikan dampak besar terhadap angka kematian. Itu akan cepat terlihat, sebetulnya setelah tiga bulan setelah April karena Sinovac membutuhkan waktu 14 hari,” ujarnya.
Saat ini, telah tiba vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk tahap pertama vaksinasi. Rencananya selain Sinovac akan digunakan juga vaksin Pfizer/BioNTech, Novavax dan AstraZeneca.
Per Sabtu (2/1), Tercatat ada penambahan 7.203 pasien positif COVID-19 mencapai 758.473 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil penelusuran (tracing) terhadap spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Selain itu, juga dilaporkan pasien yang sembuh dari COVID-19 mencapai 625.518 orang. Ada penambahan 7.582 dibandingkan sebelumnya. Sementara jumlah yang pasien yang meninggal dunia mencapai 22.555 orang. Ada penambahan 226 dibandingkan sebelumnya sebanyak 22.329 orang. (Ril/el)