Detektifswasta.xyz
Palembang,- Terus menerus meningkatnya kasus positif Covid-19, membuat Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru kembali mereview kebijakannya untuk membuka kembali belajar tatap muka di awal 2021 ini.
Bahkan kini, Herman Deru sudah mengeluarkan kebijakan baru yang tertuang dalam surat edaran No.420/12553/Disdik.SS/2020 tentang Penundaan Pembelajaran Tatap Muka di Semester Genap 2020/2021 di Sumsel.
Dalam surat edaran tersebut, ada tiga poin yakni memperhatikan data perkembangan konfirmasi Covid-19 di Sumsel, masukan tim ahli gugus tugas dan instansi terkait, bahwa kondisi saat ini masih rentan penularan Covid-19.
Sehubungan dengan hal itu, dihimbau kepada Bupati dan Wali Kota se-Sumsel untuk menunda pembelajaran tatap muka di semua satuan pendidikan dan dialihkan secara pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring/luring/modul pembelajaran lain yang sejenis kewenangannya.
Penundaan pembelajaran tatap muka dilakukan sampai dengan vaksin didistribusikan dan setelah itu dilihat perkembangan kasusnya per daerah. ”Sudah saya tandatangani, surat edaran yang mengatur tatap muka bagi siswa SD, SMP dan SMA sampai ada vaksin,” ungkap Herman Deru, Minggu (3/1/2021).
Ia menegaskan, surat edaran ini berlaku bagi seluruh wilayah Sumsel. Lewat surat itu, semua aktivitas belajar tatap muka bisa ditunda sampai keadaan benar-benar kondusif. ”Semua tatap muka kita larang, kita tetap daring karena khawatir penyebaran virus masih akan terjadi,” jelas dia.
Herman Deru menambahkan, anak-anak akan rentan terpapar Covid-19. Tidak ada yang dapat memastikan setiap kegiatan yang dilakukannya saat tatap muka, bisa aman dari risiko penularan.
”Covid-19 saja sudah masuk ke ibu hamil, bagaimana anak-anak. Apa lagi saya baca artikel jika virus terbaru telah bermutasi sehingga lebih ganas menyebarnya,” jelas dia.
Soal pemberian vaksin, dirinya mengatakan selain tenaga medis dan petugas kesehatan sebagai garda terdepan, pihaknya akan berupaya agar anak-anak juga masuk prioritas.
Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu realisasi vaksin untuk Sumsel pada tahun 2021 mendatang, yakni bagi dua juta penduduk.
”Siswa tentu akan dilakukan vaksin juga secara masif di tahun mendatang,” pungkasnya. (Ril/el)