Warga Kelurahan Kalidoni Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Lewat Bank Sampah

oleh
Detektifswasta.xyz

Pandemi Covid-19 berimbas pada sektor perekenomian masyarakat yang menurun, Namun seorang warga Kelurahan Kalidoni Palembang, Rita, mampu melihat peluang di tengah kondisi sulit sekarang ini. Ia aktif mengajak masyarakat mengumpulkan sampah, sampai menghasilkan uang.

Direktur Bank Sampah Sejahtera RT 34 Kelurahan Kalidoni ini sudah sejak Tahun 2015 mengajak para tetangganya untuk rajin mengumpulkan plastik, kardus, aluminium dan barang-barang tidak terpakai untuk dapat dijual atau menjadi benda kreatifitas seperti jas hujan, tempat tissu, dan lainnya.

Biasanya dalam satu bulan, Rita mengumpulkan sampah seminggu sekali, namun karena jumlah terus berkurang, pengumpulan sampah menjadi dua kali dalam sebulan, mengutip dari Sriwijaya Post

Setidaknya ada 16 item atau jenis sampah yang dikumpulkan, warga dapat membawa buku tabungan, dan mencatatnya, kemudian dijumlah berapa harga per item yang telah dikumpulkan.

Uang yang sudah dikumpulkan akan dibagikan satu tahun sekali saat mendekati hari raya Idul Fitri.

“Kami punya komitmen bahwa sampah adalah solusi, yang mana sampah bisa menjadi penghasilan bagi warga meskipun tidak besar, namun paling tidak warga ada tabungan tahunan,” ujarnya, Sabtu (26/12/2020).

Sayangnya, karena pandemi banyak warga yang merasa takut tertular Covid-19 melalui sampah, dan tidak banyak lagi yang mengumpulkan sampah selama beberapa bulan terakhir.

Padahal dalam satu kali menjual barang yang sudah kelompokkan berdasarkan jenisnya ini dapat menghasilkan uang antara sekitar Rp.50.000-500.000 dalam satu kali penjualan.

“Kita bisa menjaga kebersihan sambil menabung, juga ada beberapa barang yang tidak bisa dijual, akan dibuat kreatifitas menjadi barang yang bisa berguna,” ujarnya.

Menurutnya, menabung sampah di Bank Sampah lebih menguntungkan daripada menjual sampah di pengepul langsung tanpa adanya pemilahan, karena setiap jenis sampah memiliki harga yang berbeda.

“Antara plastik warna dan tidak itu beda harganya, uangnya lebih besar jika sampahnya dipilah,” ujarnya.

Rita memilih menjadi direktur Bank Sampah setelah mengikuti pelatihan mengenai bank sampah, dan mulai berinisiatif untuk mencoba membuat bank sampah juga di lingkungan rumahnya.

“Saya melihat orang lain bisa, terus saya pikir kenapa saya tidak bisa, jadi saya coba untuk mengajak ibu-ibu PKK untuk menabung sampah,” ujarnya.

Selain itu, wanita yang pernah menjadi salah satu Wanita Inspiratif Tahun 2019 di Kecamatan Kalidoni ini juga seringkali berkeliling untuk mengajak warga sekitar rajin mengumpulkan sampah.

“Bank Sampah ini bisa menjadi solusi untuk menjaga lingkungan, kreatif dan disiplin, namun memang kita perlu membangun minat warga mengumpulkan sampah untuk menghasilkan uang,” ujarnya.

Dia berharap kedepan Bank Sampah dapat dilakukan setiap RT dan kelurahan, sehingga terciptanya lingkungan bersih dan menghasilkan uang sendiri. (sam)