Tolak Permintaan Buruh; Gub Sumut Malah Janjikan Temuih Presiden Langsung Nanti

oleh
oleh
Tolak Permintaan Buruh; Gub Sumut Malah Janjikan Temuih Presiden Langsung Nanti
detektifswasta.xyz – Indonesia

Medan,- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menolak mentah-mentah permintaan para buruh agar mengambil sikap yang sama dengan gubernur lainnya.

Dia menyatakan tak akan mengikuti langkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyurati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja.

Edy Rahmayadi kembali mengatakan menolak mentah mentah permintaan buruh dalam rapat bersama Forkompinda dengan sejumlah perwakilan buruh di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin 12 Oktober 2020.

Edy tak ingin mengirimkan surat ke Presiden Jokowi karena hingga saat ini belum mendapat secara resmi materi lengkap terkait Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Draf Omnibus Law yang beredar di media sosial belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terlebih, lanjut dia, dirinya tak punya hak meminta Presiden membatalkan undang-undang itu.

“Seribu kali pun saya teken penundaan itu, kalo bapak (buruh) jadi Presiden bapak pun ketawa. Tak ada wewenang saya melakukan itu. Saya sudah dibikinkan suratnya ini, tapi tak ada wewenang Gubernur di sini. Nanti sakit hati kita,” ungkap Edy.

Ketum PSSI dan Gub Sumut itu pun mengatakan akan berusaha terlebih dulu mencari draf asli UU Ciptaker. Dia juga meminta bantuan para buruh. Jika sudah mendapatkan salinannya, Edy mengaku akan langsung menghadap Presiden.

Karena itu keyakinan saya, kebenaran saya. Tapi pastikan nanti kalau ini benar (draf). Kalau sudah benar, saya menghadap ke presiden. Kalau saya pakai produk medsos itu, dijadikan referensi kan pusing kepala kita. Kalau nggak bisa diyakinkan itu benar, saya nggak mau,” tegas Edy

Kelak sebelum menghadap Presiden Edy mengatakan akan membentuk tim pokja untuk membahas UU Cipta Kerja tersebut. Nantinya tim pokja akan diisi para akademisi dan perwakilan buruh. Tim Pokja ini akan mengkaji apa saja pasal-pasal dari Omnibus Law yang merugikan masyarakat.
Setelah itu, ia akan menyampaikan langsung aspirasi masyarakat Sumut ke Presiden

“Saya akan buat Tim Pokja. Saya katakan ini bukan perkara takut dan tidak takut, perkaranya ini kita intelektual saat ini. Bapak-bapak juga harus mendengar pendapat saya. Jangan kan pakai surat, nanti saya langsung datang menghadap (Presiden),” Edy juga tak melarang para buruh turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya. Akan tetapi Edy meminta agar para buruh dan mahasiswa tidak merusak fasilitas umum.

Selain itu, Edy meminta para buruh mengantisipasi peredaran Covid-19. “Saya tak pernah menahan orang turun, yang saya tak mau kalau bapak (buruh) merusak. Turun saja rame rame turun, biar festival ini biasanya tak ada, jadi ada. Hanya bapak-bapak harus ingat sudah 12 ribuan kita (Sumut) ini Covid, pungkas-nya. (ps)