detektifswasta.xyz
Koordinator Legal dan Humas PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Chandra Irawan menyatakan proses pembebasan lahan jalan tol Bengkulu – Sumatera Selatan sesi pertama sudah mencapai 80 persen.
“Masih ada lahan di Agri Andalas itu sekitar 2 kilometer dan di Desa Sukarami saat ini masih dalam penghitungan, jadi status progresnya sudah 80 persen,” katanya kemarin, Jumat, 13 November 2020, mengutip dari Tempo.com
Saat ini, menurut Chandra, masih ada sekitar puluhan warga yang menolak pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut. Permasalahan itu kini sedang berproses di Pengadilan Negeri Bengkulu.
Hutama Karya menargetkan pembebasan lahan jalan tol sesi pertama sepanjang 17,6 kilometer ini selesai 100 persen pada akhir 2020. Dengan begitu seluruh jalan tol bisa tersambung pada 2021. “Kalau untuk konstruksi sejauh ini kita tidak ada kendala dan mudah-mudahan bisa selesai sesuai target. Kendala di lahan saja,” ujar Chandra.
Lebih jauh Chandra menjelaskan pengerjaan konstruksi jalan tol Bengkulu-Sumsel segmen pertama telah mencapai 52,5 persen. Adapun yang digarap pada tahap awal adalah segmen pertama ruas tol Bengkulu-Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Saat ini jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan itu sudah mencapai 6,4 kilometer dari total 17,6 kilometer. “Kalau yang sudah tersambung atau yang sudah tidak putus lagi dan sudah bisa dilewati itu sekitar 6,4 kilometer. Itu dari Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, ke Desa Jumat, Kabupaten Bengkulu Tengah,” kata Chandra.
Adapun pengerjaan fisik yang telah rampung tersebut meliputi perkerasan jalan tol menggunakan rigid pavement dan pengerjaan enam jembatan yang telah selesai dari 29 jembatan yang direncanakan. (Rilis/Antara.com)