detektifswasta.xyz – Indonesia
Jakarta – Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bambang Rianto menyatakan pihaknya kembali mendapatkan tambahan nilai kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun di bulan September 2020. Kontrak baru itu sebagian besar berasal dari proyek pekerjaan infrastruktur pemerintah.
“Kami dipercaya untuk membangun beberapa proyek infrastruktur pengairan, jalan dan jembatan, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),” kata Bambang. dilansir dari antara, Kamis, 15 Oktober 2020.
Sejumlah kontrak pekerjaan infrastruktur pengairan sepanjang September itu antara lain pembangunan Bendungan Jragung paket I senilai Rp 733 miliar, Irigasi Tapin Kalimantan Selatan, dan proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris Paket 5. “Di luar ketiga proyek tersebut, terdapat beberapa proyek di mana Waskita sudah ditetapkan sebagai pemenang tender,” ujarnya.
Selain proyek infrastruktur pengairan, Waskita Karya juga telah ditetapkan sebagai pemenang tender dari beberapa proyek pembangunan jalan antara lain Jalan Sofi – Wayabula di Maluku Utara, Jalan SP Blusuh di Kalimantan Tengah, dan Jalan Cerme – Gresik. Waskita Karya juga memperoleh tambahan kontrak baru dari proyek pembangunan Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung, dan Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan Paket 3.
Dengan tambahan kontrak tersebut, saat ini Waskita Karya sudah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp12,2 triliun, termasuk beberapa proyek infrastruktur besar lainnya seperti Jalan Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pasuruan – Probolinggo, Perkuatan Pantai DKI Jakarta, dan Jaringan Irigasi Rentang yang sudah didapatkan lebih dulu.
Waskita Karya pun terus berupaya mengejar perolehan kontrak baru hingga akhir 2020 dan optimis target dapat tercapai meskipun terkendala oleh pandemi Covid-19. “Kami fokus pada proyek infrastruktur khususnya yang berasal dari pasar eksternal dan terus meningkatkan diversifikasi ke beberapa jenis proyek baru seperti pipanisasi maupun pengembangan kawasan,” kata Bambang.
Sedangkan pada triwulan IV Waskita Karya menargetkan tambahan nilai kontrak baru dari proyek jalan tol di Sumatera, Kalimantan Timur, dan wilayah Jakarta. Di samping itu, perseroan juga tengah mengikuti proses tender pengembangan commercial center di salah satu negara di Asia Tenggara dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.
Perolehan nilai kontrak baru tersebut menjadi ‘angin segar’ bagi kinerja saham Waskita Karya. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, saham Waskita mencapai level Rp 705 per lembar atau naik 38 persen bila dibandingkan harga penutupan pada awal Oktober yaitu Rp 510 per lembar.
Beberapa analis seperti Mandiri Sekuritas, CGS CIMB, dan UOB Kay Hian, masih memberikan rekomendasi buy (beli) untuk saham Waskita Karya dengan target harga antara Rp 820 hingga Rp 1.100 per lembar. Hal ini menunjukkan Waskita Karya masih memiliki prospek untuk tumbuh ke depan. (ps)