Detektifswasta.xyz
Balai Besar Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan memastikan menuntaskan perawatan jalan nasional di Kota Palembang H-7 lebaran.
Kepala BBPJN Sumsel, Kgs Syaiful Anwar mengatakan dalam perbaikan dan pemeliharaan jalan dalam kota ini dilakukan dengan menggunakan aspal karet yang ada pendampingan Bimtek, sehingga pengerjaan sulit dilakukan pada siang hari. Meski demikian, ia menargetkan jalan dalam kota Palembang H-7 Lebaran sudah mulus.
Menurutnya, di dalam kota Palembang ada beberapa ruas jalan nasional seperti jalan Yos Sudarso, RE Martadinata, Jalan Jend Ahmad Yani, Wahid Hasyim, Kolonel H Barlian dan sejumlah ruas jalan nasional lainnya.
Ada 11 ruas di jalan dalam kota yang kita perbaiki dan pemeliharaan tahun ini. Mudah-mudahan saat lebaran nanti jalan-jalan dalam kota sudah mulus semua,” katanya, Rabu (5/5/2021).
Untuk memastikan pekerjaan dalam kota segera selesai, bahkan Syaiful mengaku ia rajin nongkrong di lokasi yang sedang dilakukan perbaikan jalan. Apabila tidak diwasai langsung, Syaiful khawatir para pekerja akan bermalas-malasan.
“Seperti semalam saya tongkrongi pengerjaan di RE Martadinata ini kita paksa agar ini cepat selesai dan alhamdulilah ini sudah selesai,” tegasnya.
Tak hanya di jalan dalam kota Palembang, Syaiful menegaskan BBPJN Sumsel juga memastikan pemantapan jalan nasional di Provinso Sumatera Selatan.Meskipun tak ada mudik, akan tetapi BBPJN tetap menjalankan tugasnya memperbaiki jalan nasional, guna memastikan kelancaran jalur logistik selama pandemi covid-19.
BBPJN Sumsel menargetkan, kemantapan jalan nasional Provinsi Sumsel di tahun anggaran 2021 sebesar 88,51 persen dan target pemantapan jembatan 83,78 persen.
“Meski tak ada mudik kita tetap siagakan 19 posko di sepanjang jalan nasional Sumsel baik Jalintim, Jalinteng, Jalan Lintas Penghubung dan Dalam Kota Palembang,” ungkapnya.
Selain itu, BBPJN Sumsel memetakan di wilayahnya ada sekitar 58 lokasi rawan longsor. Antisipasi terjadinya bencana, BBPJN Sumsel telah menyiapkan sejumlah peralatan yang siaga di posko- posko untuk menangani kondisi jalan manakala dibutuhkan seperti excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey, dan bronjong dan petugas yang standby selama 24 jam di posko tersebut sebagai antisipasi rawan bencana.
“Apabila terjadi masalah seperti longsor, alat berat dapat segera diurunkan sebagai penanganan darurat. Salah satunya daerah yang rawan longsor berada di Jalinteng, menghubungkan Baturaja- Muara Enim- Lahat- Lubuk Linggau,” beber Syaiful. (Ril/el)