Pemprov Sumsel Gandeng Pusri Sediakan Pupuk Dukung Kedaulatan Pangan Nasional

oleh
Detektifswasta.xyz

Palembang,- Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, Media Group News (MGN) menyelenggarakan Indonesia Food Summit 2021, pada Selasa, 25 Mei.

Indonesia Food Summit 2021 merupakan salah satu bentuk usaha, kepedulian, dan komitmen Media Group News untuk mendukung berbagai upaya percepatan dalam pembangunan ketahanan pangan di Indonesia.

Diselenggarakan secara virtual, Indonesia Food Summit 2021 dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama mengangkat tema Menjaga Ketersediaan Pangan, sesi kedua bertema Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan, serta sesi ketiga dengan tema Solusi Mewujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional.

Pada sesi pertama bertema Menjaga Ketersediaan Pangan, hadir perwakilan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), yaitu Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas (Kadis) Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono.

Bambang Pramono mengungkapkan permasalahan yang tengah dihadapi petani di Sumsel, yakni ketersediaan pupuk untuk menunjang produksi padi.

“Masalah yang kami hadapi ketersediaan pupuk,” ujar Bambang Pramono.

Saat ini, produktivitas padi Sumsel per 17 Mei 2021, mencapai 2.062.977 juta ton gabah kering giling (GKG), atau setara beras 1,3 juta ton. Sementara, capain profitasnya 49,75 kwintal per hektare (ha), atau setara dengan 4,97 ton.

“Jumlah tersebut masih di bawah rata-rata produktivitas nasional,” ucap Bambang.

Adapun alokasi pupuk bersubsidi di Sumsel sebanyak 152.717 ton. Pupuk bersubsidi tersebut disalurkan langsung oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).

Alokasi pupuk bersubsidi tersebut, kata Bambang, belum cukup. Sebab, untuk pupuk urea saja petani memerlukan 254.884 ton. “Terdapat kekurangan 93 ribu ton, atau setara 38 persen dari total kebutuhan,” kata Bambang.

Sebagai solusi, Pemprov Sumsel menggandeng PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melalui program agrosolution yang dimiliki perusahaan tersebut. Dalam kerja sama itu, kedua belah pihak bekerja sama dengan setiap kios yang ada di desa untuk menyalurkan pupuk bersubsidi dan non-subsidi.

“Kami juga mengajak PT Pupuk Sriwidjaja untuk mendampingi petani di Sumsel untuk pertanaman dengan pupuk non-subsidi,” kata Bambang.

Kerja sama tersebut rencananya akan diterapkan pada musim tanam saat ini, dimulai dari program lumbung pangan (food estate).

“InsyaAllah, agrosolution akan dilibatkan dalam kegiatan food estate di Sumsel,” ucap Bambang. (Ril/el)