Detektifswasta.xyz
Palembang,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Palembang memprediksi musim kemarau pada tahun ini akan lebih kering dibandingkan musim kemarau tahun lalu.
Berdasarkan dinamika Atmosfer dan update Hari Tanpa Hujan (HTH) terakhir, musim kemarau tahun 2021 sedikit lebih kering. Namun demikian, potensi hujan di Sumsel masih cukup normal setiap bulannya.
“Potensi hujan masih tetap normal setiap bulan, namun harus tetap waspada. Karena masih ada potensi terjadinya kekeringan dan Karhutla di wilayah Sumsel yang rawan terbakar,”kata Kepala Seksi Data Dan Informasi Stasiul Klimatologi Klas I Palembang, Nandang Pangaribowo, Senin (15/2/2021).
Dijelaskannya, berdasarkan update prakiraan dasarian saat ini, prakiraan cuaca harian enam bulan ke depan dan prakiraan dinamika atmosfer wilayah Indonesia, untuk wilayah Sumsel pada musim kemarau tahun ini diperkirakan akan kembali normal.
Namun demikian, pemerintah daerah dan stake holder diimbau tetap perlu mewaspadai daerah-daerah rawan karhutla.
“Prakiraan musim kemarau secara keseluruhan baru akan dibahas pada tanggal 27 Februari 2021 nanti. Kami harap pemerintah agar tetap waspada,” harap Nandang.
Kepala BMKG SMB II Palembang, Desindra Dedi Kurniawan menambahkan untuk sampai saat ini musim kemarau tahun 2021 di Sumsel kondisinya masih terbilang cukup normal. Beberapa titik api yang terpantau di lapangan tergantung dari wilayah masing-masing.
“Kalau titik api itu tergantung di wilayah, untuk musim kemarau tahun ini masih normal,” ungkap Desindra.
Sementara itu, sepanjang tahun 2021 Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat terpantau 15 titik hotspot di kabupaten/kota di Bumi Sriwijaya. Meski saat ini masih masuk musim penghujan, namun sejumlah lahan di Sumsel masih terjadi Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla). (Ril/el)