Dorong Produktivitas Padi, Gubernur Sumsel Minta Daerah Tekankan Losses Saat Panen

oleh
Foto: Saat Gubernur Sumsel panen Raya di Muara Enim
Detektifswasta.xyz

Palembang,- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mendorong peningkatan produktivitas padi di Sumsel. Berbagai langkah harus dilakukan pihak terkait termasuk menekan kehilangan (losses) saat panen padi.

“Losses ini berpengaruh terhadap jumlah produktivitas. Losses ini harus ditekan karena berperan besar untuk peningkatan produktivitas pertanian,” ujar Deru di sela pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pembangunan Pertanian TPH Tahun 2021 di Ballroom Hotel Aryaduta, Selasa (23/2/2021).

Menurut Deru, kabupaten dan kota yang memiliki lahan pertanian untuk fokus menyikapi angka losses pada padi tersebut sehingga produksi padi di Sumsel dapat maksimal.

“Tahun ini juga kita akan buat semacam kompetisi tentang losses ini. Artinya penilaian akan kita fokuskan untuk penurunan losses. Kabupaten dan kota harus berlomba dalam menurunkan losses ini sehingga hasil produksi pertanian ini dapat meningkat,” katanya.

Tidak hanya itu, dalam upaya meningkatkan produksi padi, Deru menekankan agar adanya pembenahan terkait data luas baku sawah. Sebab, luas tanam tersebut berpengaruh terhadap kuota pupuk.

Di mana kuota pupuk bersubsidi ditentukan oleh Kementerian Pertanian berpatokan pada data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Artinya lahan cetak sawah yang tidak atau belum terdata di ATR/BPN tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.

Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel, pada tahun 2020 luas baku sawah di Sumsel mencapai 539.814,77 hektare. Luas bahan baku sawah tersebut bertambah 69.212 hektare dari tahun 2019 yang hanya tercatat sebanyak 470.602,37 hektare.

“Data luas baku sawah inilah yang harus dibenahi. Data tersebut harus ada sinkronisasi dengan data BPN/ATR. Karena luasan baku sawah ini yang menentukan kuota pupuk,” terangnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono mengatakan, saat ini pihaknya tengah konsentrasi melakukan peningkatan produksi pertanian. Di mana tahun 2021 untuk tanaman pangan seperti padi ditargetkan dapat mencapai 400.000 ton, jagung 150.000 ton dan kedelai 1.000 ton. Sedangkan untuk hortikultura seperti cabai ditargetkan mencapai 22.000 ton, bawang merah 1.500 ton dan bawang putih 7 ton.

“Upaya peningkatan itu juga harus ada dukungan dari berbagai pihak. Termasuk juga mendorong penyediaan benih unggul dan Alsintan yang harus dimanfaatkan secara maksimal,” pungkasnya. (Ril/el)