detektifswasta.xyz – Indonesia
Mantan Istri Kajati Jawa Barat Tahun Djoko Budiharjo, Indri mengungkapkan masa lalu kehidupannya yang diganggu oleh Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
Jaksa Pinangki sempat menikah dengan Djoko Budihardjo yang menjadi suami pertamanya, menurut pengakuan Indri, tujuan utama dari Jaksa Pinangki menikah dengan suaminya adalah karena faktor ekonomi yakni untuk mendapatkan biaya kuliah.
Dalam kesempatan itu ia mengaku sudah sempat menegur Jaksa Pinangki supaya bisa meninggalkan Djoko Budihardjo yang diakui sudah memiliki banyak keturunan.
“Saya kira untuk biaya sekolah aja,” ujar Indri.
“Saya bilang tinggalkan saja Pak Joko. Dia kan anaknya udah banyak dan butuh biaya,” jelasnya.
“Butuh biaya sekolah aja dia jawab.”
Hal itu dilakukan dengan cara mendatangi langsung kediaman Jaksa Pinangki.
Indri mengaku mengetahui kediaman Jaksa Pinangki dari sopir suaminya yang memang sering mengantarkan Djoko Budihardjo.
Selain itu juga dari kwitansi pengiriman uang yang ditujukan ke alamat rumah Jaksa Pinangki.
“Pokoknya saya sering datang ke sana, memang sopir bapak sudah saya kode kalo dia ke sana, saya minta alamatnya,” kata Indri.
“Karena saya sering terima kwitansi pengiriman dana di situ ada alamatnya, jadi saya catat,” terangnya.
Lebih lanjut, ia tidak ingin jika nantinya anak-anaknya meniru perilaku dari Jaksa Pinangki, terlebih disebutnya bahwa anak-anaknya kebanyakan adalah perempuan.
Indri menyadari bagaimana rasanya ketika rumah tangganya diganggu oleh perempuan lain, apalagi usia pernikahannya dengan Djoko Budihardjo sudah cukup lama.
Indri pun tidak bisa memungkiri bahwa pasti dirinya lah yang akan tersingkir oleh yang baru.
“Saya terus terang juga banyak anak-anak saya yang perempuan, jangan sampai kita jadi yah, ganggu rumah tangga orang, jadi akibatnya ya itu dia,” ucap Indri.
“Saya sendiri sakit yah, gimana lah perasaan wanita hancur lah, sekian puluh tahun jadi pendamping kita tahu lah gimana istri muda pasti lebih butuh kedekatan, yang lebih dibanggakan lah ya, lebih baik saya mengalah saja,” ungkapnya.
“Kalau orang Jawa bilang, becik ke titik olo ketoro (sebuah kebaikan maupun sebuah keburukan pada suatu saat nanti akan terlihat dengan sendirinya). Toh akibatnya akan kembali ke kita,” pungkasnya. (sumber:tribunnews)