Memasuki New Normal, Adaptasi Kebiasaan Baru Jadi Keniscayaan

oleh
oleh
detektifswasta.xyz – Indonesia

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia masih mencatat tingginya penambahan pasien yang positif terpapar sampai hari ini. Berdasarkan data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga Kamis, (18/6), penambahan kasus baru COVID-19 mencatatkan rekor baru yakni sebanyak 1.331 orang.

Pada saat bersamaan, pemerintah telah mulai membuka dan melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditandai dengan mulai beroperasinya pusat perbelanjaan, restoran, perkantoran dan moda transportasi serta sentra perdagangan.

Pelonggaran pembatasan sosial ini tidak hanya dilakukan Indonesia. Banyak negara dunia yang sangat terdampak ganasnya COVID-19 seperti China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat, memutuskan untuk mulai menggerakkan roda kehidupannya secara bertahap.

Saat ini, dunia sedang menunggu ditemukannya vaksin yang dapat melawan serangan COVID-19 ini. Berdasarkan temuan para peneliti, disimpulkan bahwa virus COVID-19 tidak akan hilang atau musnah dari muka bumi dan akan menetap, menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini dan pada masa mendatang.

“Dengan adanya temuan tersebut, maka sangat penting bagi masyarakat untuk paham bahwa kita harus mulai mengadopsi dan beradaptasi dengan kebiasaan baru (New Normal), karena ini adalah sebuah keniscayaan, bukan pilihan atau perdebatan yang bisa terus menerus dipertentangkan,”

“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa adaptasi kebiasaan baru itu bukan berarti kita menyerah, apalagi kalah. Tapi kita harus mulai dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga masyarakat produktif tapi tetap aman dari penularan COVID-19,”