Detektifswasta.xyz
Palembang,- Wilayah Sumatera Selatan masih dilanda hujan dalam beberapa hari terakhir, terkadang dalam intensitas tinggi.
Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, mengatakan dalam beberapa hari ini suplai uap air di wilayah Sumsel dan sekitarnya memang cukup besar sehingga melembabkan atmosfer sampai dengan lapisan atas.
Hal ini dikarenakan berbagai faktor cuaca yang memang sedang aktif, seperti Madden Julian Oscalliation (MJO), Indeks Surge, La Nina, dan angin Muson Asia.
“Untuk potensi banjir di Sumsel masih tetap ada karena akumulasi hujan dalam beberapa hari ini cukup besar. Oleh karena itu, kewaspadaan potensi bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) harus tetap dijaga dan ditingkatkan,” kata Sinta, Sabtu (16/1/2021).
Dia menyebutkan, puncak hujan di wilayah Sumsel di tahun ini tidak sama periodenya untuk masing-masing daerah.
Prakiraan puncak hujan di Januari saat ini ada wilayah di Barat Sumsel seperti Musi Rawas, Lubuklinggau, Lahat, Empat Lawang, Pagaralam, sebagian OKU Selatan, Muaraenim, OKU, PALI, dan Musi Banyuasin bagian barat.
Sebagian yang lain lagi di wilayah timur diprakirakan puncak hujan di bulan Maret 2021. “Namun semua wilayah diimbau tetap dalam kewaspadaan bencana. Ini karena hampir semua wilayah puncak hujannya di hulu Sumsel yang bisa saja menyebabkan luapan sungai di hilirnya,” ujar Sinta.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana akibat curah hujan tinggi.
Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, mengatakan saat ini intensitas hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama, khususnya di daerah dataran tinggi seperti OKU Selatan, Pagaralam, Empat Lawang, Muaraenim, dan Lahat.
“Masyarakat agar waspada bila intensitas hujan tinggi di wilayahnya. Harus waspada juga saat ada tanda tanda akan terjadi longsor atau banjir bandang yang biasanya ada suara gemuruh,” kata Ansori. (Ril/el)