Detektifswasta.xyz
Kabupaten Pelalawan,- Ditenggarai gunakan ijazah palsu (Ipal) dalam Cakades 2021 lalu, oknum Kades Kuala terusan, Hendri memilih bungkam dari awak media ini. Penggunaan dugaan ijazah palsu SD Hendri ini terkait persyaratan pencalonannya sebagai kepala Desa Kuala terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Adanya kecurigaan Hendri diduga gunakan ijazah palsu, setelah didapati adanya perbedaan Kepala sekolah di SDN 0088 Kuala terusan yang menandatangani ijazah Hendri dengan ijazah siswa lainnya pada tahun kelulusan siswa SD Kuala terusan pada 1996. Di ijazah Hendri tertera kepala sekolah yang menandatangani dengan nama Syahrul dan ditandatangani 12 Mei 1996.
Sedangkan Kepala sekolah yang menandatangani ijazah siswa lainnya pada tahun 1996 pada sekolah yang sama Kepala sekolah bernama Amir Hamzah menandatangani Ijazah tertanggal 13 Juni 1996. Itu artinya, seolah ada dua kepala sekolah yang menandatangani Ijazah siswa dalam satu sekolah dalam tahun yang sama.
Dugaan penggunaan Ipal oleh Hendri, dan dari penelusuran wartawan Detektif Swasta, awak media mendapatkan informasi dari salah satu guru ( Wmn) yang pernah mengajar di SDN 008 yang menulis langsung ijazah siswa pada saat itu. Dari keterangan sumber tersebut, sumber menyangkal kalau itu tulisan tangannya (ketika wartawan menyodorkan hasil print ijazah Hendri). “Saya yang menulis nama dalam ijazah, saya kalau menulis ijazah itu pakai penggaris, jadi itu bukan tulisan tangan saya”, ucap Wmn saat dimintai keterangannya, disalah satu warung kopi yang ada di pangkalan kerinci, Senin 04/04-2022, sekitar pukul 21.10 WIB.
Sumber lainnya, (AR) salah satu siswa SDN 008 Kuala terusan yang kebetulan lulus pada tahun 1996 yang Ijazahnya ditandatangani oleh Amir Hamzah. (AR) saat ditemui wartawan di pangkalan kerinci, 06/04-2022. AR mengaku tidak mengingat Hendri, oknum Kades yang diduga gunakan Ipal tersebut. “Sudah lama sih bang, jadi saya tidak ingat lagi bang apakah dia itu pernah satu kelas dengan saya”, terang sumber.
Seperti disebutkan diatas, Hendri kerap dihubungi lewat WhatsApp nya sejak 07/03-2022 sampai terakhir dihubungi Rabu 06/04-2022, Hendri memilih bungkam dengan tidak menjawab panggilan WhatsApp.
Hasil penelusuran wartawan Detektif Swasta, umumnya ijazah SD ditandatangani pada bulan Juni, bukan pada bulan Mei setiap tahunnya. (Richard Simanjuntak)