Detektifswasta.xyz
Kabupaten Pelalawan,- Pembangunan jembatan pangkalan kerinci, kabupaten Pelalawan, Riau ditenggarai menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah.
Pelaksana Pekerjaan dalam proyek ini, PT. Semangat Hasrat Jaya dan PT. Tata Inti Sepakat KSO, konsultan Supervisi, PT. Dhanes Mantara Consultan, PT. Epadascon Permata KSO, PT. Raisa Gemilang.
Penggunaan BBM bersubsidi ini diakui oleh bagian logistik pelaksana proyek, Wendy. Wendy saat dihubungi melalui sambungan ponselnya, Selasa 24/08/2021. ” Dulu kita memang ada menggunakan BBM bersubsidi, tapi sekarang tidak lagi bang,’ ujarnya.
Pengakuan Wendy ini juga dibenarkan oleh warga setempat yang berada dekat wilayah proyek, sebut saja namanya Anto. Kepada awak Media ini, Anto membenarkan, ” memang pekerjaan proyek ini, minyaknya diantar menggunakan jerigen, diangkut menggunakan mobil pick up L300, sebutnya.
Anggaran Yang menggunakan dana APBN senilai Rp.94.401.810.081,00 (Sembilan puluh empat miliyar empat ratus satu juta delapan ratus satu ribu delapan puluh satu rupiah) informasi yang diterima Media ini mulai dilaksanakan pada Agustus 2020 lalu.
Proyek kementerian pekerjaan umum dan perumahan Rakyat, bidang direktorat jenderal Bina marga balai besar pelaksanaan jalan Nasional II dan sebagai PPK2.2 dari Dinas Pupr Provinsi Riau ini, juga mendapat perhatian dari Pihak Polres Pelalawan karena adanya informasi dalam pekerjaan proyek, pihak perusahaan menggunakan BBM bersubsidi.
Terbukti pada 25 Mei 2021, pihak polres Pelalawan telah memanggil manager PT Lutvindo yang beralamat di jalan koridor PT RAPP Km 3 pangkalan kerinci. Panggilan ini berdasarkan surat, sp lid/139/V/2021. Pemanggilan manager PT Lutvindo ini, adanya informasi, pihak PT Lutvindo ini sebagai pemasok cor beton pembangunan jembatan pangkalan kerinci Tesso Nilo ini menggunakan BBM bersubsidi dalam kegiatan operasionalnya.
Hasil penelusuran wartawan dari pihak polres Pelalawan, melalui Kanit 2 Reskrim polres Pelalawan, Esafati Daeli, Jumat, 30/10/2021, sekitar pukul 10.00 WIB. Esafati membenarkan pihaknya ada memanggil pihak PT Lutvindo, ” kita mendapatkan informasi dari medsos ( media sosial) namun kita tidak lanjuti, karena kita tidak punya bukti,” sebutnya. Ditanyakan apakah pihaknya ada memeriksa dokumen pembelian BBM bersubsidi Pihak perusahaan tersebut? Esafati menjawab tidak ada, “hanya saja pihak perusahaan ada memberikan dokumen,” sebutnya.
Sementara ditempat terpisah, kepala divisi beton, Batching Plant PT. Lutvindo, Bachtiar dihubungi melalui sambungan WhatsAppnya, Jumat, 30/10/2021. Bachtiar mengakui bahwa pihaknya ada di panggil oleh pihak Polres Pelalawan. “Sudah Pak, sudah selesai itu diurus oleh orang kita itu. Nama yang urus Ade safrinal, saya pikir masalah ini sudah selesai”, ujarnya. (Richard Simanjuntak)