Detektifswasta.xyz
Penggunaan anggaran dana Bos SMKN 1 Pangkalan Kerinci menjadi sorotan. Pasalnya, ada dugaan dana bos untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler serta pemeliharaan dan sarana prasarana rawan untuk disalahgunakan.
Sekolah yang memiliki siswa sebanyak 1727 ini, untuk tahun anggaran 2020, SMKN 1 Pangkalan Kerinci mendapat alokasi dana bos sebesar Rp.2.831.840.000 ( dua miliar delapan ratus tiga puluh satu juta delapan ratus ribu rupiah). Dari total anggaran tersebut, pihak sekolah menganggarkan anggaran untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler tahun anggaran 2020 dengan jumlah total sebesar Rp. 669.325.662(enam ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus dua puluh lima enam ratus enam puluh dua rupiah) dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang totalnya mencapai sebesar Rp.581.172.800 (Lima ratus delapan puluh satu juta seratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus rupiah).
Disoalnya penggunaan anggaran dana bos terkait besaran jumlah anggaran pembelajaran dan ekstrakurikuler sebesar Rp.669.325 622. Untuk diketahui, pada tahun 2020 dalam situasi pandemi Covid-19 kegiatan tatap muka ditiadakan atau siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran secara dalam jaringan ( daring).
Menindaklanjuti informasi yang diterima wartawan terkait adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dana bos di SMKN 1 Pangkalan Kerinci ini, Biro Wartawan Detektif Swasta mencoba konfirmasi kepada Kepala sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci sebagai penanggungjawab penggunaan anggaran dana bos, lewat surat konfirmasi Biro Wartawan Detektif Swasta tertanggal 04 Januari 2022.
Dari Surat konfirmasi Biro Wartawan Detektif Swasta kepada kepala SMKN 1 Pangkalan Kerinci tersebut, Nurasia, M.Pd dalam jawaban suratnya yang diketahui oleh ketua komite sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci, Armansyah Harahap, SH. Dalam surat jawaban Kepsek tersebut, Nurasia tampaknya enggan memberikan jawaban sesuai dengan apa yang dipertanyakan oleh tim awak Media.
Dalam surat konfirmasi, Detektif Swasta Biro Pelalawan menanyakan alokasi anggaran pembelajaran dan ekstrakurikuler, serta anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana di alokasikan kemana saja jika memang dilaksanakan. Namun jawaban kepala sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci seolah sekenanya dan terkesan hendak berlindung dibalik Komite sekolah. (Richard Simanjuntak)