Silaturahmi KBPI Cabang Sumsel dengan SMB IV Jayo Wikramo R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn

oleh
Detektifswasta.xyz

Palembang,- Jajaran pengurus Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KBPI) cabang Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar audiensi dengan Sultan Palembang Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan M.Mansyur, Palembang, Jumat (16/1) sore.

Dalam Audensi tersebut terjadi beberapa kesepakatan antara lain, SMB IV Minta agar di Tonjolkan Tanjak dan Atribut Kemelayuan di Olahraga Panahan dan Berkuda.

Dalam Audensi tersebut, juga turut Hadir mendampingi SMB IV, R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Febri Irwansyah.

Menurut SMB IV mengatakan bahwa dengan adanya audensi dari pihak Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KBPI) cabang Sumatera Selatan (Sumsel) ini dalam rangka untuk mempererat Tali silaturahmi ke Kesultanan Palembang Darussalam.

“Selain itu, mereka juga ingin mengetahui lebih lanjut mengenai adat dan istiadat serta budaya Kesultanan Palembang Darussalam kemudian disamping itu mereka juga meminta petunjuk mengenai budaya yang akan ditonjolkan dalam panahan itu supaya dapat menunjukkan ciri khas Kepalembangan atau ciri khas Sumatera Selatan, jadi saya bilang utamakan penggunaan tanjak Palembang dan atribut-atribut kemelayuan sehingga bisa tampak kalau kita ini adalah dari Palembang Darussalam,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KBPI) cabang Sumatera Selatan (Sumsel), Zulkifli mengakui, bahwa jajaran kami sengaja memilih beraudiensi dengan SMB IV dalam rangka mencari refrensi busana dan hubungan kebudayaan antara Kesultanan Palembang dan Kesultanan Turki Usmani.

“Refrensi busana ini , kami ingin menggali budaya Palembang yang akan di pakai untuk latihan terutama untuk event dan perlombaan,” katanya.

Sedangkan anggota Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KBPI) cabang Sumatera Selatan (Sumsel) Jondi menambahkan selain itu berbicara mengenai panahan menurutnya juga berbicara sejarah, budaya dan peradaban sehingga pihaknya menggali lagi tentang panahan ini.

“ Termasuk juga ada tidaknya pasukan pemanah dari Kesultanan Palembang Darussalam,” katanya. (andre)