Detektifswasta.xyz
Terdapat puluhan lubang di sepanjang Trotoar. Sebagian Trotoar yang baru diperbaiki sudah ambruk. Sekitar 50 meter trotoar di persimpangan Jalan Angkatan 45 menuju Jalan Demang Lebar Daun (Jalan Nasional) tidak menggunakan Keramik Berulir bertanda khusus yang berfungsi sebagai Jalur Penunjuk Jalan khususnya bagi penyandang tuna netra.
Hasil pekerjaan penataan trotoar sejumlah ruas Jalan Provinsi dalam Kota Palembang yang ditangani Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan dengan biaya miliaran rupiah dari dana APBD dan APBDP tahun 2021 mengundang pertanyaan. Bahkan ketidakberesan hasil pembangunan berusia “seumur jagung” yang masih dalam masa pemeliharaan penyedia jasa itu terlihat kasat mata, namun belum terlihat tanda-tanda akan dilakukan perbaikan.
Pemantauan DETEKTIFSWASTA di lapangan, sebagian Trotoar di Jalan Jaksa Agung R. Suprapto sudah ambruk, dan sebagian lagi terancam ambruk. Penataan trotoar tersebut merupakan bagian dari pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Jaksa Agung R. Suprapto Palembang dana APBD 2021 pelaksana PT. Andika Sejahtera dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.878.396.277,51
Khusus untuk Penataan Trotoar Jalan Angkatan 45 yang dibiayai dana APBDP 2021 pelaksana CV. Dion Brother, nilai kontrak Rp 1.916.930.950 juga mengundang pertanyaan. Sekitar 50 meter Trotoar tak jauh dari persimpangan Jalan Angkatan 45 menuju Jalan Demang Lebar Daun sepertinya sengaja tidak dibangun dan dibiarkan ditumbuhi semak – semak sehingga tidak bisa dilalui Pejalan Kaki. Padahal menurut amanat peraturan perundang-undangan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Trotoar merupakan hak pejalan kaki yang wajib disediakan oleh Penyelenggara Jalan.
Dipihak lain sekitar 50 meter Trotoar Jl. Demang Lebar Daun (Jalan Negara yang seharusnya menjadi tanggungjawab Kementerian PUPR-Red) tidak menggunakan KERAMIK BERULIR/KERAMIK BERTANDA KHUSUS (Guiding Block) yang merupakan Jalur Penunjuk Jalan bagi Penyandang Tunanetra, dan terdapat 2 Lubang diatas Trotoar TIDAK DITUTUP.
Pemantauan DETEKTIFSWASTA pada 20 April 2021 di sepanjang Jalan Kapten A. Rivai mulai dari Simpang Jl. Jenderal Sudirman sampai depan kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, terdapat sedikitnya 13 Lubang menganga tanpa penutup diatas Trotoar yang siap menelan Pejalan Kaki. Penataan trotoar ini dikerjakan oleh Surya Niaga nilai kontrak Rp 2.489.128.500,- dari dana APBD tahun 2021.
Sementara, hasil pekerjaan Penataan Trotoar Jl. Kapten A. Rivai (dari depan Hotel Bumi Asih sampai ujung Jl. Kapten A. Rivai) sumber dana APBDP 2021 yang dikerjakan oleh CV. Gunten Rizky, nilai kontrak Rp 1.984.780.850,- juga menyisakan masalah. Terdapat 2 lubang diatas Trotoar tidak ditutup, dan terlihat beberapa meter dinding trotoar sudah ambruk, serta terdapat beberapa penutup lubang diatas trotoar tidak dipasang plat merk PUTR seperti penutup lubang lainnya.
Sampai berita ini ditulis, pihak Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan belum berhasil dikonfirmasi. Konfirmasi tertulis yang dilayangkan DETEKTIFSWASTA beberapa waktu lalu, belum mendapat tanggapan. (tim)