Detektifswasta.xyz
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin menjelaskan, harga emas sepekan terakhir mengalami penurunan. Tren penurunan harga emas ini memang akan merugikan investor emas.
“Terlebih bagi mereka yang telah membeli emas dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harganya pada saat ini. Dan harga emas tersebut jelas menjadi indikator bahwa saat ini emas memang memudar daya tariknya,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/11/2020).
Dalam sepekan terakhir emas dunia juga kecenderungan membentuk tren turun. Meskipun di dua hari menjelang akhir pekan kemarin, emas mencoba untuk kembali rebound. Namun tetap saja harga emas dunia masih lebih rendah akhir pekan kemarin dibandingkan dengan penutupan dua pekan lalu.
“Kalau harga emas domestik turun, pemicunya ada dua. Pertama, mata uang rupiah yang menguat dalam sepekan terakhir. Dan kedua, harga emas itu sendiri yang juga mengalami penurunan kinerjanya. Harga emas saat ini berada di kisaran $ 1.870 per ons troy. Kalau dirupiahkan, harga emas murni di kisaran angka 853 ribuan per gram. Mengacu pada Rupiah di kisaran 14.150 per US Dolar,” jelasnya.
Benjamin memaparkan, jadi kalau ada butik menjual emas harganya masih dikisaran 970 ribu ke atas. Tapi kalau investor mau menjual emas ke butik, harganya tidak jauh berbeda dari kisaran 853 ribuan per gram saat ini. Jadi memang butuh kesabaran saat emas berbalik turun. Baik bagi yang sabar untuk tetap menyimpan emasnya. Atau bagi investor yang tengah menunggu harga emas turun lebih dalam lagi baru membelinya.
“Nah, sampai kapan emas ini akan turun?. Jawabannya sulit diperkirakan. Tetapi di Januari nanti kita akan melihat sentimen penggerak harga emas yang terbaru. Jadi tunggu sampai januari khususnya di atas tanggal 20 Januari bagi investor yang mau membeli emas. Karena sejauh ini sentimen yang berkembang adalah sentimen yang buruk bagi harga emas,” pungkas Benjamin. (Ril/el)