detektifswasta.xyz – Indonesia
Oku Selatan,- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru hadiri panen raya padi sawah bersama para petani di Desa Surabaya Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Melihat hasil panen di kabupaten itu, Deru optimistis Sumsel segera menjadi jawara penghasil pangan tingkat nasional.
Deru sempat kaget mengetahui produksi gabah kering panen (GKP) di OKU Selatan yang mencapai 9 ton per hektare (ha). Jika produksi itu merata di Sumsel, dia meyakini Sumsel segera menjadi juara satu penghasil pangan, khususnya beras di Indonesia, mengutip dari Inews pada 15 oktober 2020.
“Karena pada angka rata-rata 6,5 ton per hektare saja bisa menjadikan Sumsel peringkat 5 penghasil pangan terbesar tingkat nasional. Apalagi kalau 9 ton itu bisa merata di Sumsel. Pasti kita bisa juara 1 se-Indonesia,” ujarnya.
Lanjut Deru, lahan subur dan alat modern tidak akan maksimal jika petani tidak semangat membajak sawah. Karena itu, dia selalu berupaya menyemangati petani dengan turun langsung ikut panen bersama petani di daerah-daerah.
Deru mencontohkan Singapura yang salah satu jagoan ekonomi di Asia dan terkena dampak Covid. Akibatnya, perekonomian mereka terkontraksi. Sementara Sumsel, meski terjadi kontraksi yang tidak besar, tetap menjadi yang tertinggi di Sumatera. Deru meyakini pertanian dan UMKM yang kuat berkontribusi menjaga perekonomian dari hantaman pandemi Covid-19.
“Petani kita masih semangat. Meski pandemi, mereka masih tetap beraktivitas. Makanya saya apresiasi sekali. Prestasi kita sebagai 5 besar penghasil pangan ini sudah sepantasnya kita persembahkan pada mereka para petani,” katanya.
Menurut Deru, agar semangat petani terjaga dan produktivitas pangan ikut terdongkrak, kepala daerah harus ikut aktif membimbing petani secara terus-menerus. Pemprov pun tak tinggal diam karena tahun depan akan menyebar 1.000 tenaga pendamping pertanian ke daerah-daerah.
Sekali lagi Deru Mengucapkan terima kasih ke petani OKU Selatan. Melihat pertanian yang luar biasa di sini, Deru kembali ingin menegaskan bahwa ke depan ikon Sumsel bukan hanya perkebunan saja tapi juga pertanian, kata deru.
Soal data penyusutan luas tanam, dari sekitar 17.000 menjadi 7.000 sebenarnya bukan penyusutan. melainkan data adminitrasi pendaftaran tanah belum maksimal. Untuk memastikan luas tanam itu, Deru mengimbau Dinas Pertanian dan BPN OKU Selatan memvalidasi luas lahan itu.
Mari kita perbaiki ini, karena kita sedang tidak sabar jadi juara satu nasional penghasil pangan, tutup Deru. (ali)