Gubernur Sumsel Ikuti Kebijakan Mendikbud Terkait Sekolah Tatap Muka

oleh
Detektifswasta.xyz

Palembang,- Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) tahun ajaran baru terancam batal. Sebab, pemerintah pusat mewacanakan penundaan bagi daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro).

Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku akan mengikuti kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim terkait PTM. Pihaknya tak ingin memaksakan kehendak karena berpengaruh pada kesehatan anak didik selama pandemi Covid-19.

“Tatap muka selama tidak ada perubahan komitmen dari pemerintah pusat kita akan tetap jalan di bulan Juli. Tapi kalau ada perubahan kebijakan lain kita ikutin,” ungkap Deru, Kamis (17/6).

Meski demikian, kata dia, Pemprov Sumsel terus melakukan vaksinasi bagi tenaga pendidik jika pada saatnya nanti PPKM Mikro berakhir. Dinas Kesehatan diinstruksikan gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan bagi masyarakat sehingga penyebaran virus corona dapat ditekan.

“Vaksinasi guru harus terus berjalan karena jika PTM dibuka sudah bisa digelar, sudah siap,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Sumsel Nasrul Bani menilai kebijakan PTM tidak serta merta diputuskan oleh Disdik semata. Menurut dia, keputusan itu harus berdasarkan rekomendasi dan menjadi keputusan dari antar instansi mulai dari Dinkes, epidemiologi, termasuk wali murid.

“Jika orang tua siswa tidak bersepakat, maka PTM tidak bisa digelar. Makanya harus banyak pertimbangan,” ujarnya.

Hanya saja, dia mengakui terjadi penurunan kualitas pendidikan dan psikologis anak didik selama belajar daring. PTM mendesak dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan dukungan sarana prasarana di setiap sekolah. “Orangtua selama ini sering meminta sekolah kembali dibuka karena berpengaruh dengan anak-anak,” pungkasnya.