Detektifswasta.xyz
Kabupaten Pelalawan,- Oknum Kepala Desa Harapan Jaya, H.Jabari, S.H diduga ambisi mengusir warganya sendiri, Hendra Tampubolon(40).
Informasi yang diterima awak media ini dari penuturan Hendra saat ditemui di kediamannya pada selasa 18/03-2022.
Niat Jabari berambisi usir warganya tersebut setelah sebelumnya Hendra diduga melakukan pencurian buah kelapa sawit seberat 280 kg pada 17 Januari 2022 lalu.
Akibat kasus dugaan pencurian buah kelapa sawit tersebut, pada 19/01/2022 jabari didampingi ketua BPD dan anggota BPD memanggil Hendra ke kantor Desa Harapan Jaya untuk dimintai keterangan.
Dihadapan kepala Desa Hendra mengakui perbuatannya telah melakukan perbuatannya melakukan pencurian buah kelapa sawit. Hendra menyadari dan menyesali perbuatannya dan bersedia untuk menjalani sesuai hukum yang berlaku.
Namun oleh Kepala Desa, hanya memberikan dua pilihan, diarak keliling kampung atau Hendra dan seluruh keluarganya pindah dan keluar dari Desa Harapan Jaya.
Merasa didesak dan dalam tekanan, akhirnya Hendra bersedia untuk memilih pindah keluar dari Desa Harapan Jaya. ” Karena saya sudah pusing didesak terus, padahal saya sudah minta untuk diperoses sesuai hukum dan saya bersedia menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku, namun mereka ( kepala Desa) hanya menyuruh saya memilih diarak keliling kampung atau disuruh pindah tidak boleh tinggal di Desa Harapan Jaya”, jelas Hendra.
Lanjut Hendra menceritakan kepada wartawan kronologi kejadian sampai dirinya dipanggil ke kantor Desa. “Sebenarnya bang, kalau saya menyangkal bisanya, karena tidak ada barang buktinya saya mencuri”, ujarnya.
Tapi karena sebelumnya saya sudah disuruh toke/ penampung buah ( lasimin yang beralamat di desa Meranti) menyuruh aku untuk mengakui saja, “tidak apa-apa itu, akui sajalah, aku juga sudah akui kok, tidak apa-apa itu”, ucap Hendra menirukan ucapan toke tersebut.
“Yang membuat saya heran mengapa kepala Desa begitu kelihatan bencinya sama aku, waktu di Desa itu dia marah-marah, memaki aku, bahkan dia bilang, urusan kau sama aku belum selesai”, itu katanya.
“Karena saya menyadari sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf, saya datang ke rumah kepala Desa, meminta maaf dan sampai berlutut dikakinya, namun kades menepis, dan bilang tidak ada urusan dengan kau, kita bicara dikantor saja”, itulah kata Kades.
Aku datang kerumahnya meminta maaf, karena katanya selesai masalah ini pun masih belum selesai urusan kita katanya. Apakah karena dia anggap aku bukan pendukungnya dalam Pilkades kemarin, Aku tidak tahu lah bang.
“Padahal ada juga disini ketahuan mencuri brondolan dan TBS tidak adanya hukuman seperti aku ini, mengapa Kades ini sikapnya seperti itu sama aku”, terang pria paruh baya ini bertanya-tanya.
Bahkan kami juga sudah disuruh pindah dari rumah ini oleh pemilik rumah, “katanya disuruh kepala Desa supaya Aku, anak dan istri ku pindah dari rumah yang kami kontrak sekarang ini.
” Aku bingung sekarang ini, mau pindah anak-anak ku bagaimana? Anak-anak masih sekolah, ada yang SMK, sekolah di Mts juga yang masih TK, bingung juga mau pindah kemana, uang juga darimana, sudah hampir dua bulan kerja tidak lancar lagi”, ucap buruh panen ini, dengan wajah yang berkaca-kaca.
Mendapatkan informasi tersebut, Tim awak media mencoba menyambangi kantor Desa Harapan Jaya untuk meminta informasi. Namun Kepala Desa Harapan Jaya, H. Jabari, S.H sedang tidak ada ditempat. Dihubungi lewat ponselnya, Jabari sedang diluar kantor.
” Saya sedang di Sorek, kemungkinan sore paling bisa pulang”, ucap jabari menjawab wartawan yang hendak bertemu untuk konfirmasi.
Wartawan yang menunggu sampai sore hari dan menelepon kembali, Jabari tidak mau menjawab panggilan ponselnya.
Kembali di konfirmasi lewat surat elektronik untuk meminta jawaban, sampai berita ini dilansir tidak ada tanggapan dari Jabari. S.H. (Richard Simanjuntak)