detektifswasta.xyz
Jakarta,- Perbedaan sikap politik dinilai menjadi penyebab mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tidak menghadiri penyerahan Bintang Mahaputra di Istana Negara, Jakarta. Gatot tak mau dianggap dekat dengan pemerintah.
“Bisa jadi dari sisi posisi politiknya Pak Gatot. Dia tetap ingin mengambil jarak dengan katakanlah pemerintahan pada saat ini,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 11 November 2020.
Gatot memang kerap mengkritik kinerja pemerintah. Kritik tersebut semakin kencang disampaikan setelah Gatot menjabat Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), mengutip dari Medcom.
Dia menganggap ketidakhadiran Gatot dalam penyerahan Bintang Mahaputra bukan persoalan. Terpenting, kata Arsul, negara sudah menunaikan kewajibannya memberikan penghargaan kepada putra putri yang sudah mengabdi kepada bangsa.
Dia menilai ketidakhadiran Gatot juga bukan tidak menghargai pemerintah. Gatot memiliki hak untuk menghadiri atau tidak acara penyerahan yang berlangsung di Istana Negara tersebut. Jadi enggak usah jadi persoalan. Karena itu hak warga negara, ungkap dia.
Pemerintah diminta tidak tersinggung atas ketidakhadiran Gatot dalam penyerahan Bintang Mahaputra. Bahkan, pemerintah diminta tak perlu menanggapi polemik soal ketidakhadiran Gatot.
“Tidak perlu juga yang di pemerintahan merasa harus tertampar. Santai saja, itu hal biasa saja,” ujar dia. (sam)
